Jarum jam belum menunjuk angka sepuluh. Namun, anak-anak telah memenuhi Rumah Cahaya Depok. Hari itu, Ahad, 2 Desember 2007 akan diadakan kegiatan dongeng dan lomba menulis. Kegiatan ini merupakan bagian dari seleksi peserta Club Menulis yang akan mulai diselenggara awal tahun 2008. Rencananya, 15 peserta lomba terbaik akan dipilih jadi anggota Club Menulis, dan akan dibina oleh aktivis Rumah Cahaya Depok yang juga merupakan anggota FLP depok.
Pukul 10.00, Kak Azizah membuka acara dengan mengajarkan yel yel pada anak-anak. Kemudian, anak-anak diminta membuat yel yel. lalu dua orang yang berhasil membuat yel yel terbaik mendapatkan hadiah buku.
Pukul 10.30, Kak Tuntas mulai mendongeng. Hari itu temanya tentang pencurian buku di perpustakaan. Tuntas tampak atraktif dengan boneka tangannya yang diberi nama iku, Kiku, dan ek Deni. Dikisahkan, Siku dan Kiku adalah pengunjung di Rumah Cahaya. Siku suka mencuri buku-buku di umah Cahaya. Suatu kali, perbuatan Siku itu dipergoki oleh Kiku. Dan Kiku mengadukannya pada Kek Deni, penjaga Rumah Cahaya. Akhirnya Siku menyesali perbuatannya. Cerita pencurian ini sengaja diangkat, karena belakangan Fifi, yang menjaga Rumah Cahaya Depok sering memergoki anak-anak mencuri buku.
Pukul 11.00, kakak-kakak dari aktivis Rumah Cahaya Depok memberikan kertas pada anak-anak. Mereka diminta untuk menulis ulang dongeng yang barus saja disampaikan oleh Tuntas. Mereka diberi waktu hingga tiga puluh menit. Lomba ini bertujuan, selain untuk mengakrabkan anak-anak dengan teks, juga bertujuan untuk mencari tahu seberapa mampu anak-anak menyerap cerita dan menuliskannya lagi.
Pukul 12.00, anak-anak menyerahkan hasil tulisannya. Lalu, tulisan mereka diseleksi oleh Kak Hadi, Kak Ratno, Kak Tuntas, dan Kak Pipit. Sementara menunggu pengumuman, anak-anak diberi segelas kacang ijo untuk mengisi perut mereka yang mungkin keroncongan.
Pukul 12.30, Kak Pipit mengumumkan pemenang lomba. Semula kami memperkirakan peserta datandari usia sekolah TK sampai kelas 6 SD. Namun, ternyata banyak juga yang sudah duduk di bangku SMP datag mengikuti acara. Akhirnya,bagi kelompok usia sekolah TK sampai kelas lima SD, dipilih tiga pemenang dengan pengurutan juara dari juara 1 sampai 3. sedangkan kelompok usa di atasnya hanya dipilih lima terbaik. Meskipun hadiah hanya berupa buku, para peserta tampak antusias. Semoga pada kegiatan-kegiatan selanjutnya, banyak penerbit yang bias mendukung,. Sehingga buku-buku yang kami berikan cukup memadai. Setelah pemberian hadiah, anak-anak berbaris keluar Rumah Cahaya Depok. Di depan pintu sudah menunggu Kak Ikmal, Kak Nadia dan Kak Chras yang akan membagi-bagikan makanan ringan untuk dibawa pulang.
Menyaksikan antusias para peserta, kami jadi semakin optimis, bulan-bulan ke depan, Rumah Cahaya Depok akan semarak dengan kegiatan-kegiatan yang mampu memberikan sedikit pencerahan bagi lingkungan sosial di sekitarnya. Dan semakin banyak lagi orang-orang behati dermawan yang ikhlas mau berbagi apa saja yang mereka miliki, meski itu hanya berupa tenaga.
Hari itu, saya menyaksikan kerlip semangat di mata teman-teman. Hari itu, saya merasakan keikhlasan memendar dari hati teman-teman. Untuk semua yang datang meramaikan acara, tiada kata yang pantas kuucap selain: Terima kasih, semoga Allah membalas kebaikan kalian.
Salam,






0 komentar:
Posting Komentar