
Cindy melonjak senang saat namanya disebut. Bersama lima anak lainnya Siswi kelas V SD Bakti Jaya III Depok itu itu maju ke depan. Mereka terpilih sebagai pemenang lomba menulis kesan-kesan Acara Buka Puasa di Rumah cahaya Depok pada Minggu (23/10). Enam bocah itu semakin girang ketika menerima bingkisan jam meja cantik dan paket alat tulis.
Sebelum kembali ke tempat duduknya, Cindy diminta membacakan tulisannya.
Assalamualaikum Wr Wb Saat hari pertama saya ke rumah cahaya saya merasa senang. Dapat Ilmu. Di rumah cahaya ada kakak-kakak cantik yang mendongeng. Saya mendapatkan hadiah yang bagus dan kami berbuka bersama-sama. Sat hari kedua saya bertemu dengan teman-teman yang banyak. Kami mendengarkan dongeng yang lain dari hari pertama. Saya bertemu teman perempuan bernama Andika. Dia sangat cantik. Saya juga suka dengan Kak Elis karena lucu sekali. Saat hari ketiga saya bertemu dengan teman yang lain dari hari pertama dan kedua. Kami bermain-main dengan kakak yang sama dengan hari yang lalu. Ya sudah ya waktu sudah habis Wassalamualikum Wr Wb
Riuh tepuk tangan mengiringi Cindy duduk ke tempat semula. Tatap iri dari tiga puluh anak yang memenuhi Rumcay terlihat jelas “Coba aku menulis sebagus Cindy. Pasti dapat hadiah juga,” kira-kira begitulah terjemahan bebas dari tatap mata polos itu. Acara kemudian dilanjutkan lagi dengan berbagai permainan dan menyanyi bersama. Cindy dan anak-anak lainnya mengikuti dengan gembira, siapa tahu dapat hadiah lagi.
Dugaan Cindy tak meleset. Kak Ellis salah seorang panitia dari Sampoerna Foundation Scholars Club (SFSC) Jakarta menggelar permainan tebak nama. Para panitia diminta menyebutkan namanya satu persatu. Anak-anak harus mengulang nama salah satu panitia, tapi tidak boleh sama dengan yang sudah disebut temannya. Penebak yang benar akan mendapat bingkisan. Hal ini membuat Cindy dan anak-anak lainya berebutan menyebutkan nama kakak-kakak panitia. Riuh rendah suara baru mereda setelah mereka memegang hadiah.
Beberapa menit menjelang magrib, segelas tes hangat, satu paket makanan ringan sudah berada di hadapan Cindy. Sayup-sayup terdengar azan dari masjid. Cindy mengucapkan doa berbuka puasa, lalu menikmati sajian berbuka. Hatinya senang karena suasana berbuka sangat berbeda dengan di rumah. Bersama teman-teman dan kakak-kakak Rumah Cahaya.
Setelah salat magrib berjamaah, kakak panitia membagikan nasi kotak. Cindy membawa pulang Nasi itu supaya bisa dimakan bersama kelurganya di rumah. Lauknya enak sih, sayang kalau dimakan sendiri. kalau di rumah, Adik-kakaknya bisa ikut mencicipi, alasannya.
Dengan berat hati Cindy melangkah pulang. Hari itu adalah hari terakhir acara berbuka puasa di Rumah Cahaya. Sudah tiga hari tanggal ia berbuka puasa di sana. Acara serupa mungkin baru akan ditemuinya tahun depan. Cindy hanya bisa berharap acara untuk anak-anak di Rumah Cahaya tidah berhenti sampai di sini. Ia dan anak-anak tak mampu di sekitar Rumah Cahaya sangat membutuhkan tempat bermain dan belajar yang mencerahkan. Semoga kakak-kakak itu akan datang lagi untuk bermain dengan kami, pinta Cindy dalam hati.
Cindy hanyalah satu dari puluhan anak peserta Social Activity di rumah cahaya. Acara yang berlangsung tanggal 15, 16 dan 23 Oktober 2005 merupakan hasil kerja sama Sampoerna Foundation Scholars Club (SFSC) Jakarta dengan Rumah Cahaya Depok FLP. Masing-masing pihak berbagi peran menjadi panitia.
“Social Activity di Rumah Cahaya adalah program pertama para penerima beasiswa Yayasan Sampoerna angkatan 2005,” jelas Martoyo, presiden SFSC Jakarta. Menurut Mahasiswa S2 manajemen UI ini, kegiatan serupa akan diadakan secara berkala selama empat kali di masa kepengurusan mereka. “Titik tekan kegiatan kami lebih pada masalah pendidikan anak-anak jalanan dan kurang mampu,” lanjut ayah satu anak ini. SFSC Jakarta memilih FLP sebagai mitra program karena menganggap FLP memiliki visi misi sejalan dengan SFSC Jakarta.
Selama kegiatan berlangsung, Martoyo dan sembilan anggota SFSC Jakarta lainnya bahu membahu dengan kru Rumah Cahaya Depok. Setiap hari tidak kurang dari 30 anak datang ke Rumah Cahaya untuk mengikuti Social activity ini. “Tanggal 16, malah lebih dari 80 orang. Kami sempat khawatir konsumsinya kurang,” ungkap Denny Prabowo ketua Rumah Cahaya Depok. Masih menurut Denny, anak-anak yang datang berasal dari pemukiman sekitar Rumah Cahaya Depok. Kebanyakan berasal dari keluarga tak mampu, bahkan ada juga yang berstatus sebagai anak jalanan.
Dalam pelaksanaan acara, Denny dibantu juga oleh rekan-rekan FLP Depok. Sebagai pendongeng Mayuko, Lili Suliyatiningrum, Nanik Susanti, Lusiana M. Hevita, Rida dan Inayah turun menghibur anak-anak. Secara bergantian mereka bermain, bercerita dan bernyanyi dengan anak-anak. Acara buka puasa itu memang khas anak-anak. Semua pesan-pesan kebaikan disampakan lewat permaian. Satu cara mendidik yang efektif untuk anak-anak.
Bekas-bekas makanan tampak berserakan setelah acara usai. Mau tak mau panitia turun tangan membersihkan. Maklum saja, beberapa peserta balita yang belum bisa makan sendiri. Diantara kertas-kertas yang bertebaran, beberapa tulisan tangan menorehkan cerita.
Suatu hari aku dapat kabar ada buka bersama di Rumah Cahaya. Aku berkenalan dengan Kak Elis, Kak Vita, Kak Fajar, Kak Qodri, Kak Nanik. Enak sekali di sana. Ada dongeng, terus bisa menyanyi dengan peragaan sangat lucu. Ada kakak yang baik. Namanya kak Vita, Kak Nanik dan Kak Ella. Aku bisa jadi pintar di Rumah Cahaya. Di sini enak sekali. Aku bisa berkenalan dengan mereka. ( Nama Lupa ditulis)
***
Kesan saya di rumah cahaya : Di rumah cahaya aku sudah 3 hari buka di Rumah Cahaya. Saya senang bisa mendapat teman yang banyak di sana. Banyak kegiatan seperti mendongeng, belajar bernyanyi, memainkan perlombaan. Yang paling asyik jika mendapat hadiah. Di sana menunggu sampai azan magrib tiba. Sambil menunggu azan kita memainakn permainan seperti mencari makan, bernyanyi dan melakukan kegiatan lainnya. Setelah azan magrib kita mendapatkan paket makanan dan amkanan pencuci mulut dan boleh dimakan di rumah atau makan di Rumah Cahaya (Hudzaifah, Kelas V SD Muhammadiyah)
***
Pertama kali berbuka di rumah cahaya, aku merasa senang di sini. Adi mendapat teman dan sahabat yang banyak. Di sini kami diceritakan dongeng oleh kakak-kakak yang ada di sini. Semua pada mendengarkan ketika diceritakan kami pada tertawa karena ceritanya bagus dan lucu dan juga sangat menarik kami diceritakan ‘Harimau yang Baik’ dan ‘Kucing bersepartu lars’. Cerita ini dibacakan oleh kakak-kakak yang kubilang tadi. Maka itu Adi ingin berbuka puasa di Rumah Cahaya karena dapat teman-teman dan sahabat baru. Kalau ada yang seperti ini aku ingin ikut lagi. Walaupun bukan di Rumah Cahaya. (Arinaldi, SD Mekarjaya I Kelas IV)
***
Saya baru pertama kali ke rumah cahaya . Ini baru kali ini ke sini. Rasanya gembira. Saya senang sekali. Bergembira bersama teman-teman dan juga belajar nyanyi, bercerita, dongeng, bercanda dan enak bermain dan pada-pada lucu dan kocak bisa buka puasa bersama dan juga bisa bermain tebak-tebakan dan bercerita sambil bercanda dan juga bisa bermain kereta-keretaan. (Wahyu Pratama, MI Miftahul Falah, Kelas V)
***
Hari ahad pada pukul 17:30. Ya, itu adalah hari yang menggembirakan bagiku. Di Rumah Cahaya dekat Pasar Musi itu ada acara buka puasa bareng selama 3 hari katanya. Ya, walaupun aku cuma ikut sehari doang, tapi pengalaman ini cukup berharga dari pengalaman-pengalaman yang lain. Saat pertama kali datang ada Mbak-Mbak berbaju kuning meneriakkan yel-yel di depan anak-anak yang memperhatiakan dari tadi sambil meniariakkan yel. Mbak yang bebaju kuning itu keliahatanya semnagat benget ngebawain acara. (Rian)
Koko Nata
Ketua Dept. Program Kegiatan
Lihat foto kegiatan ini di Galeri Foto
0 komentar:
Posting Komentar